Ada 2 hal yang dihadapi guru saat ia mengajar, pertama adalah mendisiplinkan siswa (annidzom) dan yang kedua menyampaikan materi pelajaran (isolulma’lumaat).
Selama sepekan (24 – 29 Februari 2024), santri dan santriah kelas 6 TMI Madinatunnajah telah menjalan Praktek Amaliah Tadris yang mana merupakan kegiatan wajib bagi santri saat mereka duduk di kelas 6 TMI.
Kegaitan Amaliah Tadris atau praktek mengajar ini diikuti oleh 40 santri dan santriah, terbagi menjadi 4 kelompok. Praktek pertama dimulai hari Sabtu, 24 Februari, Kalin Aulia Haifa sebagai penampil ppertama pada kegiatan tersebut dengan musyrif (pembimbing) Ustadz Abdul Aziz, S.Pd.
Pada kegiatan Amaliah Tadris tahun 2024 ini, bapak Pimpinan, KH Mustofa Hadi Chirzin ikut serta mengikuti dan memberikan naqd (critics) terhadap salah satu peserta.
“Amaliah Tadris bukan hanya praktek bagaimana mengajar yang baik, kegiatan ini melatih kalian bagaimana jadi guru, jadi kepala sekolah, jadi pemimpin” pesan pak Kyai.
Setiap santri yang praktek mengajar akan diobservasi oleh teman kelompoknya dan guru pembimbingnya, selama proses pembelajaran akan dicatat segala kekurangan yang terjadi.
“Menjadi muntaqid (observer) akan melatih kalian menjadi Pemimpin, karena diantara tugas pimpinan adalah mengobservasi, mengevaluasi” imbuh beliau.
Setiap santri harus tahu segala metode dan permasalahan dalam proses pengajaran seluruh mata pelajaran, meskipun dia hanya mengajar satu pelajaran.